Sajadah kerap dijumpai saat Muslim melaksanakan sholat. Sajadah digunakan sebagai alas untuk melaksanakan sholat.
Islam sendiri menekankan akan kebersihan. Karena itu, sajadah digunakan sebagai alas di atas lantai atau tanah guna memastikan kebersihan tempat sholat tersebut.
Kata sajadah berasal dari kata dalam bahasa Arab yang terdiri dari akar kata ‘sajada’, yang bermakna sebagai masjid dan sujud. Sajadah biasanya berukuran panjang satu meter, hanya cukup untuk satu orang dewasa ketika berlutut atau bersujud.
Lantas, bagaimana asal mula sajadah untuk sholat menjadi tradisi dalam Islam?
Berawal dari Nabi Muhammad SAW, yang beribadah sholat di atas ‘khumrah’, tikar yang terbuat dari daun palem. Dalam sejumlah riwayat juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW terkadang sholat di atas sajadah dari tikar.
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan dari Maimunah RA, ia berkata, “Pada saat Rasulullah SAW sholat, saya sedang haid berada sejajar dengan beliau. Ketika bersujud, kadang-kadang kain beliau menyentuh badan saya dan beliau sholat di atas sajadah dari tikar.” (HR Al Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud). Dalam hadits lain, yang diriwayatkan dari Al-Mughirah ibn Syu’bah RA, “Nabi SAW Sholat di atas tikar dan sajadah dari kulit yang telah disamak.” (HR Abu Dawud)
Sajadah awalnya merupakan jenis karpet yang diproduksi di daerah Asia Tengah dan Asia Barat. Musafir Muslim asal Maroko yang berkelana ke berbagai pelosok dunia pada abad pertengahan, Ibnu Batutah, dalam kitab Ibnu Batutah, mengatakan bahwa orang-orang pinggiran di Kairo, Mesir, telah terbiasa keluar rumah untuk melaksanakan sholat Jumat.
Para pembantu mereka biasanya membawakan sajadah yang terbuat dari pelepah-pelepah pisang dan menghamparkannya untuk keperluan sholat mereka.
Pada masa Ibnu Batutah ini, penduduk Makkah melaksanakan sholat di masjid jami menggunakan sajadah.
Sementara itu, dikatakan bahwa kaum Muslim yang pulang haji membawa banyak sajadah yang bergambar, salah satunya gambar salib.
Dia juga mengatakan, bahwa sajadah masuk ke Mesir melalui jalan impor dari Asia yang digunakan sebagai alas sholat orang-orang kaya yang di dalamnya bergambar mihrab yang menghadap kiblat.
Di seluruh dunia Muslim, sajadah telah berevolusi berabad-abad dan mencerminkan gaya budaya dan pengaruh artistik lokal.
Dilansir di The National, Jumat (1/5), tampilan sajadah awal dalam sejarah Islam memiliki desain umum dan dasar yang tampak seperti sebuah pintu ke surga.
Simbol yang paling penting yang ditemukan di sajadah adalah mihrab atau ceruk dengan pintu yang melengkung yang ditenun. Mihrab ini menandai arah kiblat di Makkah.
Sajadah memiliki beragam desain hiasan di permukaannya. Umumnya, hiasan di permukaan sajadah berbentuk geometris, bunga Arab, atau menggambarkan simbol dan arsitektur Islam seperti Ka’bah di Makkah atau Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Sajadah juga biasanya dirancang sedemikian rupa, di mana bagian atas untuk letak sujud atau arah Ka’bah dan bawah untuk letak kaki berdiri.
Seiring waktu, variasi desain pada sajadah semakin beragam. Desain sajadah bervariasi sesuai dengan negara pembuatnya. Mihrab yang ditemukan di Afghanistan, misalnya, umumnya merupakan struktur bujur sangkar vertika.
Di Turki, bentuk mihrab cenderung bersudut tajam dan runcing. Mihrab Persia klasik sangat mewah dan bentuknya melengkung, serta padat dengan motif bunga yang detail.
Sehelai sajadah nyatanya memiliki makna penting. Tidak hanya sebagai alas sholat, sajadah juga telah menarik minat para pemimpin Muslim sejak awal. Mereka akan menugaskan seniman-seniman terhebat untuk membuat tikar yang cocok untuk para penguasa dan untuk diberikan sebagai hadiah kepada para pemimpin lainnya.
Tidak hanya itu, sajadah juga memiliki fungsi lain sebagai hiasan atau lukisan yang digantung di dinding rumah.
Di bawah dinasti Ottoman, Safawi dan Mughal, industri sajadah berkembang dan karpet dianggap sebagai harta nasional. Sajadah dan karpet diperdagangkan ke Eropa dan Timur Jauh.
Namun, selama periode Ottoman (Utsmani) tersebut, banyak sajadah yang sebenarnya ditenun oleh orang-orang Kristen yang mencari nafkah melalui kerajinan tenun kuno untuk komunitas Muslim.
Tidak jarang ditemukan sajadah atau karpet kuno pada awal abad ke-20 dengan salib dalam desainnya.
Salah satu sajadah dengan desain yang unik dan detail adalah sajadah Utsmani, yang memiliki hiasan dengan gambar lentera kaca atau lampu di bagian mihrabnya.
Sajadah terbuat dari wol domba itu kini ditampilkan di pusat Inisiatif Fatima Bint Mohammed Bin Zayed di Jumeirah, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Ini Dia Manfaat Karpet Masjid Selain Untuk Alas Sholat-
Seringkali penggunaan karpet masjid yang terpasang di sejumlah masjid di dunia dipandang hanya sebagai alas sholat saja.Toko Karpet Masjid Roll Jakatra
Karena dengan pemasangan karpet sebagai alas sholat, akan menghindari pergeseran furnitur sebagai hiasan masjid dengan lantai, misalnya lemari kitab, lemari mukena, meja untuk mengaji Alquran, dan masih banyak furnitur lainnya.
Pergeseran-pergeseran yang terjadi akan menimbulkan cacat atau rusaknya furnitur yang dimiliki oleh masjid. Oleh karenanya, sangat diperlukan karpet masjid untuk kepentingan ibadah dan lain sebagainya.
Manfaat karpet masjid sebagai alas ini juga dapat melindungi Anda dari kecacatan keramik masjid yang ada di bawah posisi duduk Anda, atau melindungi dari hawa dingin saat beribadah.
Namun, selain sebagai alas duduk / alas sholat, sebenarnya ada banyak sekali manfaat karpet masjid yang bisa didapatkan oleh para jamaah sholat, di antaranya:
- Sebagai pusat / titik perhatian
Dalam beribadah, terutama sholat, pemasangan karpet bisa digunakan sebagai pusat / titik perhatian oleh para jamaah masjid.
Motif karpet yang baik pun harus dipilih dengan benar, agar tidak mengganggu kegiatan beribadah para jamaah. Anda bisa memilih motif karpet yang polos atau kontras dengan ruangan.
Yang terpenting adalah motifnya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti motif binatang, motif kartun, motif orang, dan lain sebagainya.
Biasanya motif karpet masjid cenderung polos, bergambar masjid, dan motif tumbuhan.
- Terciptanya suasana di dalam ruangan
Suasana di dalam ruangan bisa Anda ciptakan berkat pemasangan karpet masjid. Variasi warna dan motif yang dimiliki oleh karpet dapat mewujudkan tema ruangan.
Misal, karpet yang memiliki warna lembut dan bermotif floral mampu menciptakan suasana romantic antara manusia dengan Rabb-nya.
- Meningkatkan semangat sholat berjamaah di masjid
Seseorang bisa saja memiliki semangat yang makin meningkat dalam beribadah karena adanya karpet masjid yang bagus sebagai alas ibadahnya.
Untuk itu, sebagai pengelola masjid, pilihlah karpet yang berkualitas, dan memiliki warna serta motif yang bagus.
Anda dapat menciptakan karakter sebuah masjid dengan merk karpet masjid seperti Medeena, Yasmin, Kingdom, Karpet Handmade (Custom Design), dan merk lainnya.
4. Peredam kebisingan
Manfaat karpet masjid yang keempat adalah sebagaiperedam kebisingan. Entah itu kebisingan yang berasal dari jalan raya, rumah-rumah penduduk, atau yang lainnya.
Peletakan karpet di dalam ruangan masjid ini sangat cocok bagi para jamaah yang menginginkan suasan keheningan dan ketenangan selama berada di masjid.
5. Meluruskan shaf sholat
Manfaat karpet masjid yang paling utama adalah untuk meluruskan shaf sholat. Karena biasanya karpet masjid tersebut memiliki garis tepi, sehingga sudah terbagi-bag menjadi shaf-shaf sholat secara otomatis.
Shaf yang dihasilkan dari kapet masjid dinilai lebih lurus dan rapi, dibanding menggunakan sajadah yang ditata manual.
Kendati demikian, manfaat karpet masjid sebagai shaf ini tidak boleh dijadikan patokan, sebab garis belakang bisa menjadi alternatif untuk meluruskan shaf dari bagian belakang. Sehingga para jamaah tidak harus mengikuti garis tepi karpet bagian samping.
Berdasarkan kelima manfaat karpet masjid tersebut, Anda juga perlu membersihkan karpet masjid secara rutin agar tidak mengganggu ibadah Anda. Karena kebersihan adalah sebagian dari iman.
Setelah kita mengetahui betama pentingnya pemasangan karpet masjid yang memberikan banyak manfaat, Anda pun bisa mendapatkan karpet yang cocok untuk masjid di lingkungan tempat tinggal Anda.
.
Insya Allah karpet masjid yang Anda beli tersebut dapat memberikan manfaat lebih untuk para jamaah masjid. Tentunya juga dapat mengalirkan pahala yang berlimpah untuk Anda.
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya,” (QS al-Mu’minuun: 1-2).
Merawat Karpet Masjid-
Namun, karpet yang dipasang pada masjid tentu harus mendapatkan perawatan khusus agar bisa awet dan selalu bersih. Berikut beberapa tips merawat karpet masjid agar bisa awet dan tetap bersih.
- Menggunakan sabun khusus
Ada banyak pilihan karpet masjid dengan berbagai motif dan serat karpet yang bisa Anda cari seperti di toko yang jual karpet masjid Bekasi. Namun, untuk merawat motif dan serat karpet ini, Anda tidak bisa hanya menggunakan sabun biasa karena akan beresiko mengandung partikel atau zat yang bisa merusak serat karpet. Sebaiknya Anda menggunakan sabun khusus yang sudah banyak dijual secara komersial untuk digunakan sebagai sabun untuk merawat karpet. - Menjemur dengan baik
Beragam karpet masjid seperti yang bisa Anda beli di toko yang menjual karpet masjid memiliki tekstur permukaan dan warna yang bagus. Namun tekstur dan warna ini bisa saja rusak jika Anda menjemur karpet dengan cara yang salah. Untuk tetap menjaga dan merawat karpet, Anda lebih baik menjemurnya tidak di bawah sinar matahari langsung.
Sinar matahari berpotensi merusak permukaan karpet dan membuat warna karpet menjadi pudar. Jadi, pilihlah tempat yang tidak terkena sorot matahari langsung dan juga aman jika suatu saat tiba-tiba hujan datang. Lebih baik jika Anda menjemur karpet dengan memanfaatkan angin sepoi-sepoi untuk mengeringkannya. - Menggunakan penyedot debu
Karpet yang disimpan di masjid tentu akan lebih sering kotor karena terkena debu, sementara orang-orang tentu membutuhkan karpet yang nyaman agar lebih khusyu beribadah. Oleh karena itu, Anda perlu untuk rutin membersihkan karpet agar terbebas dari debu.
Untuk menghilangkan debu ini Anda bisa menggunakan alat penyedot debu semacam vacuum cleaner. Pembersihan debu menggunakan vacuum cleaner ini juga bisa Anda lakukan ketika Anda baru membeli karpet tersebut.
- Menggunakan pewangi
Salah satu masalah yang sering ditemui pada karpet-karpet masjid adalah bau yang tidak sedap. Hal ini sangat mungkin terjadi karena karpet-karpet masjid seperti karpet masjid Bekasi merupakan fasilitas yang digunakan oleh banyak orang setiap hari. Untuk menghilangkan bau ini, Anda bisa menyemprotkan pewangi pada karpet.
Selain pewangi, Anda juga bisa menggunakan bahan-bahan alami lain, misalnya baking soda. Untuk menggunakan baking soda dalam menghilangkan bau, Anda cukup menaburkan baking soda ke seluruh permukaan karpet masjid dengan merata. Setelah itu diamkan selama 45 menit agar baking soda tersebut meresap kemudian bersihkan dengan bantuan vacuum cleaner.
- Pilih sikat yang tepat
Ketika Anda perlu menyikat karpet, Anda harus menggunakan sikat yang tepat agar tidak merusak teksturnya. Hindari memilih sikat yang terlalu halus karena tidak akan efektif untuk menghilangkan kotoran-kotoran pada karpet. Namun, Anda juga tidak bisa menggunakan sikat yang terlalu keras karena berpotensi merusak tekstur dan material karpet. Anda juga harus menggosok dengan cara yang tepat, yaitu dengan cara menggosok di bagian tengah dan menghindari bagian pinggir karena lebih rentan untuk rontok.
Itulah beberapa tips untuk merawat karpet masjid Bekasi agar awet dan tetap bersih. Untuk beragam pilihan karpet masjid yang berkualitas,